KISAH NABI ADAM A.S.
Setelah
Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya,laut-lautannya dan
tumbuh-tumbuhannya,menciptakan langit dengan mataharinya,bulan dan
bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya
ialah sejenis makhluk halus yangdiciptakan untuk beribadah menjadi
perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para
rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan
sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya
menikmati tumbuh tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di
dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa
yang telah ditakdirkan baginya.
Pengertian Nama Adam.
Adam (
Ibrani:
אָדָם;
Arab:
آدم, berarti
tanah,
manusia, atau
cokelat muda) adalah dipercaya oleh
agama-agama Samawi sebagai manusia pertama, bersama dengan istrinya yang bernama
Hawa.
Menurut Agama Samawi pula, merekalah orang tua dari semua manusia yang
ada di dunia. Rincian kisah mengenai Adam dan Hawa berbeda-beda antara
agama
Islam,
Yahudi,
Kristen, maupun agama lain yang berkembang dari ketiga agama Abrahamik ini.
Penciptaan Nabi Adam
Allah SWT mengumpulkan segenggam tanah dari bumi; di dalamnya
terdapat yang berwarna putih, hitam, kuning, coklat dan merah. Oleh
karena itu, manusia memiliki beragam warna kulit. Allah SWT mencampur
tanah dengan air sehingga menjadi tanah liat kering yang berasal dari
lumpur hitam yang diberi bentuk. Dari tanah inilah Allah menciptakan
Nabi Adam. Setelah disempurnakan bentuknya, maka ditiupkanlah roh ke
dalamnya sehingga ia dapat bergerak dan menjadi manusia yang sempurna.
Awalnya Nabi Adam a.s. ditempatkan di
surga, tetapi terkena tipu daya iblis kemudian diturunkan ke
bumi bersama istrinya karena mengingkari ketentuan
Allah.
Tugas Khalifah
Adam diturunkan dibumi bukan karena mengingkari ketentuan, melainkan
dari sejak akan diciptakan, Allah sudah menunjuk Adam sebagai khalifah
di muka bumi. jadi meskipun tidak melanggar ketentuan (Allah) adam akan
tetap diturunkan kebumi sebagai khalifah pertama.
Adam merupakan
nabi dan juga
manusia pertama yang bergelar
khalifah Allah yang dimuliakan dan ditinggikan derajatnya. Ia diutus untuk memperingatkan anak cucunya agar menyembah
Allah. Di antara sekian banyak anak cucunya, ada yang taat dan ada pula yang membangkang
Umur Nabi Adam AS dan anak-anaknya
.Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan
Hawa
lahir ketika Adam berusia 130 tahun. Menurut ajaran agama Samawi,
setiap bayi lelaki dilahirkan bersamaan dengan seorang bayi perempuan
(kembar). Adam menikahkan anak lelakinya dengan anak gadisnya yang tidak
sekembar dengannya.
Menurut
Ibnu Humayd,
Salamah,
Ibnu Ishaq,
anak-anak Adam adalah: Cayn dan saudara perempuan, Abel dan Labuda,
Ashut dan saudara kembarnya. Seth dan Hazura, Ayad dan saudara
perempuan, Balagh dan saudara perempuan, Athati dan saudara perempuan,
Tawbah dan saudara perempuan, Darabi dan saudara perempuan, Hadaz dan
saudara perempuan, Yahus dansaudara perempuan, Sandal dan saudara
perempuan, Baraq dan saudara perempuan, total keseluruhan anak Adam
sejumlah 40 anak kembar.
Kekhawatiran Para Malaikat.
Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan
kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu,mereka khuatir kalau-kalau
kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu,disebabkan kecuaian
atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena
pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari.Berkata mereka kepada
Allah s.w.t.:”Wahai Tuhan kami!Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain
selain kami,padahal kami selalu bertasbih,bertahmid,melakukan ibadah dan
mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya,sedang makhluk yang Tuhan
akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu,nescaya akan bertengkar satu
dengan lain,akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam
yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya,sehingga akan
terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan
itu.”
Allah berfirman,menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
“Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang
mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah
menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan
makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud
ibadah,karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama
makhluk-Nya.”
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah
liat,kering dan lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan
bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia
tegak menjadi manusia yang sempurna
Iblis Membangkang.
Perintah Allah kepada malaikat dan iblis untuk sujud kepada Adam
merupakan awal permusuhan iblis kepada manusia. Ia menolak perintah itu
sehingga dihukum Allah. Namun iblis berjanji akan menyesatkan Adam dan
keturunannya. Salah satu bentuk tipu dayanya adalah berhasil menggoda
Adam untuk melanggar larangan Allah sehingga Adam dikeluarkan dari
surga.
Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para
malaikat yang lain,yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai
penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi
dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam
di dalamnya.Iblis merasa dirinya lebih mulia,lebih utama dan lebih agung
dari Adam,karena ia diciptakan dari unsur api,sedang Adam dari tanah
dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan
merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang
lain,walaupun diperintah oleh Allah.
Tuhan bertanya kepada Iblis:”Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?”
Iblis menjawab:”Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur.”
Karena kesombongan,kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang
diperintahkan,maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga
dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan
laknat yang akan melekat pd.dirinya hingga hari kiamat.Di samping itu ia
dinyatakan sebagai penghuni neraka.
Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia
hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga
hari kebangkitan kembali di hari kiamat.Allah meluluskan permohonannya
dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak berterima kasih dan
bersyukur atas pemberian jaminan itu,bahkan sebaliknya ia mengancam
akan menyesatkan Adam,sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan
dikeluarkannya dari barisan malaikat,dan akan mendatangi anak-anak
keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan
yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat,mengajak mereka
melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya
melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak
bersyukur dan beramal soleh.
Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
“Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi
isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka.Engkau tidak akan berdaya
menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh
hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh
rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan
memfitnah.”
Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.
Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam
dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai
penguasa bumi,maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada
di alam semesta,kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para
malaikat seraya:”Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu,jika kamu
benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam.”
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut
nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui
ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:
“Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang
sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami.Sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.”
Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu
kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,berfirmanlah
Allah kepada mereka:”Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku
mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan
dan apa yang kamu sembunyikan.”
Adam Menghuni Syurga.
Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan
baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman
hidupnya,menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan
fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa
diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah
kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga,ia melihat Hawa
sudah berada di sampingnya.ia ditanya oleh malaikat:”Wahai Adam! Apa dan
siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?”
Berkatalah Adam:”Seorang perempuan.”Sesuai dengan fitrah yang telah
diilhamkan oleh Allah kepadanya.”Siapa namanya?”tanya malaikat
lagi.”Hawa”,jawab Adam.”Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?”,tanya
malaikat lagi.
Adam menjawab:”Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah.”
Allah berpesan kepada Adam:”Tinggallah engkau bersama isterimu di
syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya,rasailah
dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas
hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa
lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi
Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan
kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim.Ketahuilah bahawa Iblis
itu adalah musuhmu dan musuh isterimu,ia akan berusaha membujuk kamu dan
menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang
kamu sedang nikmat ini.”
Perjalanan mengelilingi surga
Diriwayatkan tentang Nabi Adam as, beliau berkata bahwasanya saya
diajak mengelilingi syurga dan saya tidak melihat satu istana pun dan
satu dedaunan pun yang ada di syurga kecuali tertulis nama Sayyidul
Wujud Muhammad saww. Lalu Nabi Sys bertanya pada Nabi Adam,” Wahai
ayahku lebih mulia mana ayah dengan Nabi Muhammad saww…?” Jawab Nabi
Adam, “lebih mulia Nabi Muhammad saww dari nabi dan malaikat dengan enam
macam kelebihan:”
1. Yang pertama dijodohkannya Nabi Muhammad saww dengan Khadijah atas
kehendak ALLAH swt karena disaat Nabi Muhammad saww didustakan oleh
kafir quraisy, Khadijah membenarkan serta menghiburnya dan diserahkan
seluruh harta Khadijah demi perjuangan Rosul saww.
2. Disejajarkannya nama Rosul saww dengan Asma ALLAH swt.
3. Nabi Muhammad saww memiliki syafaat yang terbesar.
4. Orang yang pertama kali dihidupkan setelah hari kiamat dan orang yang
pertama kali memasuki beserta para pengikutnya dengan kendaraan bourag
serta membawa bendera kebesaran. Juga diapitnya Rosul saww oleh Malaikat
Jibril di kanan dan Malaikat Mikail disebelah kiri kemudian bernaung
dibawah Arsy.
5. Bahwa syurga itu diharamkan buat nabi-nabi yang lain, sebelum
Sayyidul Wujud Muhammad saww memasukinya terlebih dahulu beserta
ummatnya.
6. Dan diciptakannya semua yang ada di ala mini karena Sayyidul Wujud Muhammad saw.
Tipu daya Iblis.
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh allah dari
Syurga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan
dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan
terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana kebesarannya.Iblis
mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang
sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.
Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin
memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan
mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk
mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam
nasihat dan petunjuknya kepada mereka.Ia membisikan kepada mereka bahwa.
larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah
karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat
dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan
akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat
rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh
Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.
Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud:
“Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya
dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu
yang nyata.”
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah
terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu
kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:”Wahai Tuhan
kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar
perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis.Ampunilah dosa kami karena
nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak
mengampuni dan mengasihi kami.”
Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.
Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan
pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada
mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan
tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya
yang manis namun berancun itu.
Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan
Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis
dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan
murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk
lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang
terlaknat itu.Harapan untuk tinggal terus di syurga yang telah pudar
karena perbuatan pelanggaran perintah Allah,hidup kembali dalam hati dan
fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup
mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha
Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk
selama-lamanya.Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa
yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah
s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yang penuh
dengan kekayaan untuk dikelolanya,akan dikuasai kepada manusia keturunan
Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama
dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu.Berfirmanlah Allah kepada
mereka:”Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi
sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disan sampai waktu
yang telah ditentukan.”
Pernikahan Putra Adam
Di bumi pasangan Adam dan Hawa bekerja keras mengembangkan keturunan. Keturunan pertama mereka ialah pasangan kembar
Qabil dan
Iqlima, kemudian pasangan kedua
Habil dan
Labuda.
Setelah keempat anaknya dewasa, Adam mendapat petunjuk agar menikahkan
keempat anaknya secara bersilangan, Qabil dengan Labuda, Habil dengan
Iqlima.
Namun Qabil menolak karena Iqlima jauh lebih cantik dari Labuda. Adam
kemudian menyerahkan persolan ini kepada Allah dan Allah memerintahkan
kedua putra Adam untuk berkurban. Siapa yang kurbannya diterima, ialah
yang berhak memilih jodohnya. Untuk kurban itu, Habil mengambil seekor
kambing yang paling disayangi di antara hewan peliharaannya, sedang
Qabil mengambil sekarung gandum yang paling jelek dari yang dimilikinya.
Allah menerima kurban dari Habil, dengan demikian Habil lebih berhak
menentukan pilihannya
Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh
berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan
berulang kembali.Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini
dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka
ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan
otaknya.Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku
dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling
bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari
waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin
hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara
sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan
manusia di dunia dan akhirat.
Menurut Yahudi dan Kristen
Kisah tentang Adam terdapat dalam
Kitab Kejadian pada
Torah dan
Alkitab pasal 2 dan 3, dan sedikit disinggung pada pasal 4 dan 5. Beberapa rincian lain tentang kehidupannya dapat ditemukan dalam
kitab-kitab apokrif, seperti
Kitab Yobel,
Kehidupan Adam dan Hawa, dan
Kitab Henokh.
Menurut kisah di atas, Adam diciptakan
menurut gambar dan rupa Allah[2].
Adam kemudian ditempatkan di dalam Taman Eden yang berarti tanah
daratan, terletak di hulu Sungai Pison, Gihon, Tigris, dan Efrat (di
sekitar wilayah
Irak
saat ini). Ia kemudian diperintahkan oleh-Nya untuk menamai semua
binatang. Allah juga menciptakan makhluk penolong, yaitu seorang wanita
yang oleh Adam dinamai Hawa. Adam dan Hawa tinggal di Taman Eden dan
berjalan bersama Allah, tetapi akhirnya mereka diusir dari taman itu
karena mereka melanggar perintah Allah untuk tidak memakan buah dari
pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Setelah diusir dari taman itu, Adam harus bekerja untuk menghidupi
keluarganya. Adam dan Hawa mempunyai tiga orang anak yang disebut dalam
Kitab Kejadian, yaitu
Kain,
Habel,
Set, dan yang lainnya
[3].
Kitab Yobel
menyebutkan dua orang anak perempuan Adam dan Hawa, yaitu Azura yang
menikah dengan Set dan Awan, yang menikah dengan Kain. Baik
Kitab Kejadian maupun
Kitab Yobel menyatakan bahwa Adam mempunyai anak yang lain, tetapi nama mereka tidak disebutkan.
Menurut silsilah
Kitab Kejadian, Adam meninggal dunia pada usia 930 tahun. Dengan angka-angka seperti itu, perhitungan seperti yang dibuat oleh
Uskup Agung Ussher, memberikan kesan bahwa Adam meninggal hanya sekitar 127 tahun sebelum kelahiran
Nuh, sembilan generasi setelah Adam. Dengan kata lain, Adam masih hidup bersama
Lamekh (ayah
Nuh) sekurang-kurangnya selama 50 tahun. Menurut
Kitab Yosua, kota Adam masih dikenal pada saat
bangsa Israel menyeberangi
Sungai Yordan untuk memasuki
Kanaan[4].
Menurut legenda, setelah diusir dari Taman Eden, Adam pertama kali
menjejakkan kakinya di muka bumi di sebuah gunung yang dikenal sebagai
Puncak Adam atau
Al-Rohun yang kini terdapat di
Sri Lanka. (Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Adam)
Kisah Adam dalam Al-Quran.
Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di
antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A’raaf
ayat 11 sehingga 25
Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.
Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan
larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala
tidak atau belum dapat dicapai oelh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya
yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala
diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia – keturunan Adam untuk
menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan
dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk
lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih,
bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.
Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir
dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan
pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf.Hal mana telah terjadi
pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang
sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap
tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu.Ia telah lupa
dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan
tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya,
sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran
pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.
Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan
berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan
Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan
melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya dpt mencakup segala
dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar
dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan
kesalahan.
Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan
kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan
kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga
dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya
hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan
asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi
Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh
Allah s.w.t.
Kebebasan Iblis dan Manusia
Allah SWT tidak pernah mencabut kebebasan yang diberikan-Nya kepada
iblis. Namun pada akhirnya, iblis tetap sebagai hamba yang kafir. Iblis
benar-benar menolak untuk sujud kepada Nabi Adam. Allah SWT mengetahui
bahwa ia akan menolak untuk sujud kepada Nabi Adam dan akan
menentang-Nya. Bisa saja Allah SWT menghancurkannya atau mengubahnya
menjadi tanah namun Allah memberikan kebebasan kepada
makhluk-makhluk-Nya yang dibebani tanggung jawab. Dia memberikan kepada
mereka kebebasan mutlak sehingga mereka bisa saja menolak perintah-Nya.
Tetapi yang perlu diperhatikan bahwa keingkaran orang-orang kafir dan
orang-orang yang bermaksiat kepada-Nya tidak berarti meng-urangi
kebesaran kerajaan-Nya dan sebaliknya, keimanan orang-orang mukmin dan
kepatuhan orang-orang yang taat tidak berarti menambah kebesaran
kekuasaan-Nya. Semua itu kembali kepada mereka.
Adam menyadari bahwa kebebasan di alam wujud adalah merupakan karunia
yang Allah SWT berikan kepada makhluk-Nya. Allah SWT memberikan balasan
yang setimpal atas penggunaan kebebasan itu. Setelah mempelajari
pelajaran kebebasan, Nabi Adam mempelajari pelajaran kedua dari Allah
SWT, yaitu ilmu. Nabi Adam mengetahui bahwa iblis adalah simbol
kejahatan di alam wujud. Sebagaimana ia mengetahui bahwa para malaikat
adalah simbol kebaikan, sementara ia belum mengenal dirinya saat itu.
Kemudian Allah SWT memberitahukan kepadanya tentang hakikatnya, hikrnah
penciptaannya, dan rahasia penghormatannya. Allah SWT berfirman:
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya. ” (QS. al-Baqarah: 31)
Sumber:
Al-Qur’an al-Kariim
http://hbis.wordpress.com/2009/12/24/kisah-nabi-adam-a-s/