Minggu, 24 Februari 2013

Pramuka In My School (Vocation High School NU 03 Kaliwungu)



Photos PRAMUKA Focation High School NU 03 KALIWUNGU

Saat Petugas Upaca di Kecamatan KALIWUNGU

Kegiatan MUSYAM (Musyawarah Ambalan) Thn. 2011


Kegiatan Kemah di Gondang Village Thn 2011
Lomba CTC (Chevent Tracking Competition) in UNNES Semarang


Kemah Akhir Semester Gasal  Thn 2012

Sabtu, 02 Februari 2013

Kisah 25 Nabi yang Wajib diketahui

KISAH NABI ADAM A.S.

Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya,laut-lautannya dan tumbuh-tumbuhannya,menciptakan langit dengan mataharinya,bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yangdiciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.

Pengertian Nama Adam.
Adam (Ibrani: אָדָם; Arab:آدم, berarti tanah, manusia, atau cokelat muda) adalah dipercaya oleh agama-agama Samawi sebagai manusia pertama, bersama dengan istrinya yang bernama Hawa. Menurut Agama Samawi pula, merekalah orang tua dari semua manusia yang ada di dunia. Rincian kisah mengenai Adam dan Hawa berbeda-beda antara agama Islam, Yahudi, Kristen, maupun agama lain yang berkembang dari ketiga agama Abrahamik ini.


Penciptaan Nabi Adam
Allah SWT mengumpulkan segenggam tanah dari bumi; di dalamnya terdapat yang berwarna putih, hitam, kuning, coklat dan merah. Oleh karena itu, manusia memiliki beragam warna kulit. Allah SWT mencampur tanah dengan air sehingga menjadi tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dari tanah inilah Allah menciptakan Nabi Adam. Setelah disempurnakan bentuknya, maka ditiupkanlah roh ke dalamnya sehingga ia dapat bergerak dan menjadi manusia yang sempurna. Awalnya Nabi Adam a.s. ditempatkan di surga, tetapi terkena tipu daya iblis kemudian diturunkan ke bumi bersama istrinya karena mengingkari ketentuan Allah.

Tugas Khalifah
Adam diturunkan dibumi bukan karena mengingkari ketentuan, melainkan dari sejak akan diciptakan, Allah sudah menunjuk Adam sebagai khalifah di muka bumi. jadi meskipun tidak melanggar ketentuan (Allah) adam akan tetap diturunkan kebumi sebagai khalifah pertama.
Adam merupakan nabi dan juga manusia pertama yang bergelar khalifah Allah yang dimuliakan dan ditinggikan derajatnya. Ia diutus untuk memperingatkan anak cucunya agar menyembah Allah. Di antara sekian banyak anak cucunya, ada yang taat dan ada pula yang membangkang

Umur Nabi Adam AS dan anak-anaknya
.Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun. Menurut ajaran agama Samawi, setiap bayi lelaki dilahirkan bersamaan dengan seorang bayi perempuan (kembar). Adam menikahkan anak lelakinya dengan anak gadisnya yang tidak sekembar dengannya.
Menurut Ibnu Humayd, Salamah, Ibnu Ishaq, anak-anak Adam adalah: Cayn dan saudara perempuan, Abel dan Labuda, Ashut dan saudara kembarnya. Seth dan Hazura, Ayad dan saudara perempuan, Balagh dan saudara perempuan, Athati dan saudara perempuan, Tawbah dan saudara perempuan, Darabi dan saudara perempuan, Hadaz dan saudara perempuan, Yahus dansaudara perempuan, Sandal dan saudara perempuan, Baraq dan saudara perempuan, total keseluruhan anak Adam sejumlah 40 anak kembar.

Kekhawatiran Para Malaikat.
Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu,mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu,disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari.Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:”Wahai Tuhan kami!Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami,padahal kami selalu bertasbih,bertahmid,melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya,sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu,nescaya akan bertengkar satu dengan lain,akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya,sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu.”
Allah berfirman,menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
“Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya.”
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat,kering dan lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna

Iblis Membangkang.
Perintah Allah kepada malaikat dan iblis untuk sujud kepada Adam merupakan awal permusuhan iblis kepada manusia. Ia menolak perintah itu sehingga dihukum Allah. Namun iblis berjanji akan menyesatkan Adam dan keturunannya. Salah satu bentuk tipu dayanya adalah berhasil menggoda Adam untuk melanggar larangan Allah sehingga Adam dikeluarkan dari surga.
Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain,yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya.Iblis merasa dirinya lebih mulia,lebih utama dan lebih agung dari Adam,karena ia diciptakan dari unsur api,sedang Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain,walaupun diperintah oleh Allah.
Tuhan bertanya kepada Iblis:”Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?”
Iblis menjawab:”Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur.”
Karena kesombongan,kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan,maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pd.dirinya hingga hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.
Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat.Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu,bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam,sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat,dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat,mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.
Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
“Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka.Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah.”

Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.
Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi,maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta,kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:”Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu,jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam.”
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:
“Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami.Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.”
Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,berfirmanlah Allah kepada mereka:”Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.”

Adam Menghuni Syurga.
Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya,menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga,ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya.ia ditanya oleh malaikat:”Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?”
Berkatalah Adam:”Seorang perempuan.”Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya.”Siapa namanya?”tanya malaikat lagi.”Hawa”,jawab Adam.”Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?”,tanya malaikat lagi.
Adam menjawab:”Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah.”
Allah berpesan kepada Adam:”Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya,rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim.Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu,ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini.”

Perjalanan mengelilingi surga
Diriwayatkan tentang Nabi Adam as, beliau berkata bahwasanya saya diajak mengelilingi syurga dan saya tidak melihat satu istana pun dan satu dedaunan pun yang ada di syurga kecuali tertulis nama Sayyidul Wujud Muhammad saww. Lalu Nabi Sys bertanya pada Nabi Adam,” Wahai ayahku lebih mulia mana ayah dengan Nabi Muhammad saww…?” Jawab Nabi Adam, “lebih mulia Nabi Muhammad saww dari nabi dan malaikat dengan enam macam kelebihan:”
1. Yang pertama dijodohkannya Nabi Muhammad saww dengan Khadijah atas kehendak ALLAH swt karena disaat Nabi Muhammad saww didustakan oleh kafir quraisy, Khadijah membenarkan serta menghiburnya dan diserahkan seluruh harta Khadijah demi perjuangan Rosul saww.
2. Disejajarkannya nama Rosul saww dengan Asma ALLAH swt.
3. Nabi Muhammad saww memiliki syafaat yang terbesar.
4. Orang yang pertama kali dihidupkan setelah hari kiamat dan orang yang pertama kali memasuki beserta para pengikutnya dengan kendaraan bourag serta membawa bendera kebesaran. Juga diapitnya Rosul saww oleh Malaikat Jibril di kanan dan Malaikat Mikail disebelah kiri kemudian bernaung dibawah Arsy.
5. Bahwa syurga itu diharamkan buat nabi-nabi yang lain, sebelum Sayyidul Wujud Muhammad saww memasukinya terlebih dahulu beserta ummatnya.
6. Dan diciptakannya semua yang ada di ala mini karena Sayyidul Wujud Muhammad saw.

Tipu daya Iblis.
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh allah dari Syurga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana kebesarannya.Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.
Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka.Ia membisikan kepada mereka bahwa. larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.
Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: “Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata.”
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:”Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis.Ampunilah dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami.”

Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.
Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.
Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang terlaknat itu.Harapan untuk tinggal terus di syurga yang telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah,hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya.Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya,akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu.Berfirmanlah Allah kepada mereka:”Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disan sampai waktu yang telah ditentukan.”

Pernikahan Putra Adam
Di bumi pasangan Adam dan Hawa bekerja keras mengembangkan keturunan. Keturunan pertama mereka ialah pasangan kembar Qabil dan Iqlima, kemudian pasangan kedua Habil dan Labuda. Setelah keempat anaknya dewasa, Adam mendapat petunjuk agar menikahkan keempat anaknya secara bersilangan, Qabil dengan Labuda, Habil dengan Iqlima.
Namun Qabil menolak karena Iqlima jauh lebih cantik dari Labuda. Adam kemudian menyerahkan persolan ini kepada Allah dan Allah memerintahkan kedua putra Adam untuk berkurban. Siapa yang kurbannya diterima, ialah yang berhak memilih jodohnya. Untuk kurban itu, Habil mengambil seekor kambing yang paling disayangi di antara hewan peliharaannya, sedang Qabil mengambil sekarung gandum yang paling jelek dari yang dimilikinya. Allah menerima kurban dari Habil, dengan demikian Habil lebih berhak menentukan pilihannya
Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali.Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya.Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.

Menurut Yahudi dan Kristen
Kisah tentang Adam terdapat dalam Kitab Kejadian pada Torah dan Alkitab pasal 2 dan 3, dan sedikit disinggung pada pasal 4 dan 5. Beberapa rincian lain tentang kehidupannya dapat ditemukan dalam kitab-kitab apokrif, seperti Kitab Yobel, Kehidupan Adam dan Hawa, dan Kitab Henokh.
Menurut kisah di atas, Adam diciptakan menurut gambar dan rupa Allah[2]. Adam kemudian ditempatkan di dalam Taman Eden yang berarti tanah daratan, terletak di hulu Sungai Pison, Gihon, Tigris, dan Efrat (di sekitar wilayah Irak saat ini). Ia kemudian diperintahkan oleh-Nya untuk menamai semua binatang. Allah juga menciptakan makhluk penolong, yaitu seorang wanita yang oleh Adam dinamai Hawa. Adam dan Hawa tinggal di Taman Eden dan berjalan bersama Allah, tetapi akhirnya mereka diusir dari taman itu karena mereka melanggar perintah Allah untuk tidak memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Setelah diusir dari taman itu, Adam harus bekerja untuk menghidupi keluarganya. Adam dan Hawa mempunyai tiga orang anak yang disebut dalam Kitab Kejadian, yaitu Kain, Habel, Set, dan yang lainnya[3]. Kitab Yobel menyebutkan dua orang anak perempuan Adam dan Hawa, yaitu Azura yang menikah dengan Set dan Awan, yang menikah dengan Kain. Baik Kitab Kejadian maupun Kitab Yobel menyatakan bahwa Adam mempunyai anak yang lain, tetapi nama mereka tidak disebutkan.
Menurut silsilah Kitab Kejadian, Adam meninggal dunia pada usia 930 tahun. Dengan angka-angka seperti itu, perhitungan seperti yang dibuat oleh Uskup Agung Ussher, memberikan kesan bahwa Adam meninggal hanya sekitar 127 tahun sebelum kelahiran Nuh, sembilan generasi setelah Adam. Dengan kata lain, Adam masih hidup bersama Lamekh (ayah Nuh) sekurang-kurangnya selama 50 tahun. Menurut Kitab Yosua, kota Adam masih dikenal pada saat bangsa Israel menyeberangi Sungai Yordan untuk memasuki Kanaan[4].
Menurut legenda, setelah diusir dari Taman Eden, Adam pertama kali menjejakkan kakinya di muka bumi di sebuah gunung yang dikenal sebagai Puncak Adam atau Al-Rohun yang kini terdapat di Sri Lanka. (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Adam)
Kisah Adam dalam Al-Quran.
Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A’raaf ayat 11 sehingga 25  

Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.
Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oelh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia – keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.
Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.
Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya dpt mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.

Kebebasan Iblis dan Manusia
Allah SWT tidak pernah mencabut kebebasan yang diberikan-Nya kepada iblis. Namun pada akhirnya, iblis tetap sebagai hamba yang kafir. Iblis benar-benar menolak untuk sujud kepada Nabi Adam. Allah SWT mengetahui bahwa ia akan menolak untuk sujud kepada Nabi Adam dan akan menentang-Nya. Bisa saja Allah SWT menghancurkannya atau mengubahnya menjadi tanah namun Allah memberikan kebebasan kepada makhluk-makhluk-Nya yang dibebani tanggung jawab. Dia memberikan kepada mereka kebebasan mutlak sehingga mereka bisa saja menolak perintah-Nya. Tetapi yang perlu diperhatikan bahwa keingkaran orang-orang kafir dan orang-orang yang bermaksiat kepada-Nya tidak berarti meng-urangi kebesaran kerajaan-Nya dan sebaliknya, keimanan orang-orang mukmin dan kepatuhan orang-orang yang taat tidak berarti menambah kebesaran kekuasaan-Nya. Semua itu kembali kepada mereka.
Adam menyadari bahwa kebebasan di alam wujud adalah merupakan karunia yang Allah SWT berikan kepada makhluk-Nya. Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas penggunaan kebebasan itu. Setelah mempelajari pelajaran kebebasan, Nabi Adam mempelajari pelajaran kedua dari Allah SWT, yaitu ilmu. Nabi Adam mengetahui bahwa iblis adalah simbol kejahatan di alam wujud. Sebagaimana ia mengetahui bahwa para malaikat adalah simbol kebaikan, sementara ia belum mengenal dirinya saat itu. Kemudian Allah SWT memberitahukan kepadanya tentang hakikatnya, hikrnah penciptaannya, dan rahasia penghormatannya. Allah SWT berfirman:
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya. ” (QS. al-Baqarah: 31)
Sumber:
Al-Qur’an al-Kariim


http://hbis.wordpress.com/2009/12/24/kisah-nabi-adam-a-s/

Rabu, 23 Januari 2013

KUMPULAN LIRIK LAGU SEVENTEEN

Lyrics Menemukanmu - Seventeen

separuh langkahku saat ini
bejalan tanpa terhenti
hidupku bagaikan keringnya dunia
tandus tak ada cinta
hatiku mencari cinta ini
sampai ku temukan yang sejati
walau sampai letih ku kan mencarinya
seorang yang ku cinta

reff:
kini ku menemukanmu di ujung waktu ku patah hati
lelah hati menunggu cinta yang selamatkan hidupku
kini ku tlah bersamamu berjanji tuk sehidup semati
sampai akhir sang waktu kita bersama tuk selamanya

(kini ku menemukanmu di ujung waktu ku patah hati
lelah hati menunggu cinta yang selamatkan hidupku)

repeat reff
sampai akhir sang waktu kita bersama tuk selamanya

Aku Masih Bisa

Sejuta kata makian terucap
 Dari hati yang berbicara 
Mencari makna sebenarnya 
Yang takkan pernah terungkapkan
Reff:
Apalah arti cinta 
Bila rasa sayang tak ada 
Apalah arti setia 
Bila tak ada rasa percaya
Janganlah mencintaiku  
Bila kau hanya menyakiti aku 
Berpalinglah kau dariku
 Bila kau tak sepenuhnya 
 Mencintaiku apa adanya
Mungkin perih yang kurasakan
 Mampukah untuk kau rentangkan 
Bila sayang tak lagi bermakna 
 Akankah kita mampu bertahan
Reff: .... 2x
Aku masih bisa .... 3x
 Mencintaimu apa adanya
Sejuta kata makian terucap
 Dari hati yang berbicara
 Mencari makna sebenarnya 
Yang takkan pernah terungkapkan
Reff:
Apalah arti cinta 
Bila rasa sayang tak ada 
Apalah arti setia 
Bila tak ada rasa percaya
Janganlah mencintaiku  
Bila kau hanya menyakiti aku
 Berpalinglah kau dariku
 Bila kau tak sepenuhnya 
 Mencintaiku apa adanya
Mungkin perih yang kurasakan
 Mampukah untuk kau rentangkan
 Bila sayang tak lagi bermakna 
Akankah kita mampu bertahan
Reff: .... 2x
Aku masih bisa .... 3x 
Mencintaimu apa adanya

Ayah

Engkaulah nafaskuYang menjaga di dalam hidupku
 Kau ajarkan aku menjadi yang terbaik 
Kau tak pernah lelah 
S'bagai penopang dalam hidupku 
Kau berikan aku semua yang terindah
Reff:  

Aku hanya memanggilmu ayah 
Di saat aku kehilangan arah
Aku hanya mengingatmu ayahJika aku tlah jauh darimu 

Sabtu, 10 November 2012

Puisi Balada

Perasaan

Awal kita berkenalan
ku trima sms darimu
dan ku membacanya
dan ku bertanya, ini siapa
dan kau jawab 
aku Setiawan
Ku teringat akan cerita teman sebangku ku
bahwa nama itu adalah orang pintar
pintar dalam dunia paskibra
sungguh ku amat senang
ketika kau terkagum denganku
hal yang sangat membanggakan diriku
di cintai oleh orang pintar
ku merasa senang saat menerima sms mu
dan semakin lama kita berkenalan
kita pun menjadi akrab
menjalanin sebuah kegiatan bersama
dan waktu itu
ku merasakan cemburu
karna kau bersama wanita lain
hati ini teriris iris
tak ku sangka kau sembuhkan luka ini
akhirnya kau nyatakan cintamu untukku
aku pun menerimanya dengat amat senang
namun 
perkenalan yang sederhana
 cinta kasih yang tlah kita jalani
akhirnya berakhir
berakhir
hal inilah yang sangat membuatku merasa rapuh
rapuh
kapan kau kembali untukku kasih
kapan?
akankah kau hadir untuk menjemput cintamu di hatiku lagi?
semoga suatu saat kau kembali untuk hati ini kasih 

PEDIH

Di saat ku coba tuk pergi darimu
Ku harap
Ku dapat setegar karang
Yang tak akan pernah hilang
Hilang di terjang ombak
Namun aku salah,
Ku tak seperti karang
Ku mengerti
Ku menyadari bahwa ku sangat membutuhkanmu kasih
Sangat membutuhkanmu,
Ku berusaha menjaga rasa ini untukmu
Tapi sayang
Kau masih sama seperti dulu kala
Tak pernah mengkhawatirkanku
Mungkin ku tak pantas dapat cintamu kasih
Sungguh kejam cinta ini.
Ku menangis
Merenung hanya seorang diri
Dan akhirnya ku frustasi,
Kenapa cinta ini membunuhku????????????? 

Terlalu Sakit

Waktu terus berputar
Hari selalu berganti
Bulan selalu berganti
Begitu juga dengan minggu
 Alangkah indah ku rasa
Saat bersamamu adalah sebuah impian untukku
Tapi mengapa luka yang kau beri?
Aku mencintai kamu karna aku percaya 
aku percaya akan dirimu
Tapi mengapa
Mengapa kau slalu goreskan luka ini
Kau beri aku harapan
Kau beri aku penerangan
Namun begitu saja
Kau beri hujan
Kau beri duri
Duri yang teramat tajam
Hingga luka ini tak dapat hilang
Andaikan kau jadi diri ini
Diri ini yang teramat rapuh
Mungkin kau akan lebih berhati - hati tuk menjaga hati ini
Cinta ini teramat besar untukmu
Ntah cinta apa ini

KECEWA

Ku tak mengerti arti cinta yang sesungguhnya
Oh cinta
Goresan ini begitu dalam
Hinggaku lemah terjatuh
 Dapatkah kau cukupkan siksa ini
Aku mencintaimu dengan tulus
Namun hanya luka yang kau beri
Kau tak pernah memandang usahaku
Kau tak pernah menghargaiku
Salahku apa padamu?
Teramat bencikah kamu terhadapku?
Hingga kau tak perduli akan rasa ini?
Kau hadir di hidupku
Kau hancurkan duniaku
kau bagai penjajah dalam hidupku
Tak puaskah kau dengan semua deritaku?
Tak puaskah kau melihatku meneteskan air mata?
Apa yang kau harap?
Tak ku sangka
pangeran hatiku adalah penjajah hatiku.

Rabu, 31 Oktober 2012

Artikel wanita


Wanita penghuni surga kedudukannya lebih utama dari pada bidadari. Sebab, bidadari tidak pernah merasa lelah, tidak dibebani kewajiban berupa ketaatan, peribadatan, muamalah, perintah dan larangan. Kepada wanita diwajibkan ketaatan kepada Allah dan kepada suami serta mendidik anak dan mengurus rumah tangga, dll.
Rasa lelah, kesusahan, kegelisahan mengurus buah hati, atau perasaan sakit ketika berjuang melahirkan. Perasaan itu semua akan hilang saat mendapat ijin dari-Nya untuk tinggal didalam surga-Nya.
Jika wanita benar-benar merindukan surga-Nya, hendaknya rajin berpuasa, bersikap tegar, gemar beribadah, perbanyak mohon ampunan dari-Nya, bersabar serta taat kepada Allah dan kepada suami.
Memperbanyak sujud kepada-Nya,tidak sepantasnya seorang wanita yang rindu akan surga-Nya, berperilaku kasar, suka berteriak, pemarah, mudah cemas dan gelisah, suka mengungkit-ungkit kebaikannya dan suka mengeraskan suara tangisnya. Yang terbaik adalah kaitkan hati kepada Allah dan menyintai-Nya sepenuh hati.
Disebutkan dalam hadis sahih bahwa Rasulullah bersabda untuk para wanita:
“Sesungguhnya aku melihat kalian sebagai penghuni neraka terbanyak.” (Hr. Bukhari dan Muslim). Dalam hadis lain Rasulullah saw. Bersabda:
“Sesungguhnya penghuni surga yang paling sedikit jumlahnya adalah kaum wanita.” (Hr. Bukhari dan Muslim).
“Apabila seorang wanita shalat lima waktu dan puasa ramadhan dan menjaga kesuciannya serta mentaati suaminya dikatakanlah kepadanya masuklah kedalam surga darimana saja yang anda inginkan.” (Shahihul Jami’ li al-Albani, 660).

Minggu, 28 Oktober 2012

Contoh Skenario


PAENG MALING SLENDANG

Pemain :
1. Paeng
2. Kunti
3. Nenes
4. Elis
5. Inem(warga)
6. Mbok Karsih
7. Bagong (warga)
       
        Pada suatu hari disuatu tempat air terjun yang terletak di desa Gajah Mungkur, terdapat 3 bidadari yang sedang asik mandi. (bidadari – bidadari turun ke bumi )
Nenes                  :   “waaaahh..............Beautiful.”
Elis                      :   “eleh – eleh ... airnya jernih dan sejuk sekali.”
Kunti                     :   “iya – ya , banyak lagi airnya.”
Nenes                   :   “Ayo kita mandi!”
Elis                      :   “Yuk ya, yuuuuuk. Capcus cin” (melangkah menuju air dan melepaskan selendangnya)
Kunti                     :   “wah, segerrr banget!!
        Terlihat seorang pria sedang berjalan menuju tempat bidadari yang sedang mandi.
Paeng                   :   “ada apa’an itu, wah cantik – cantik sekali bidadari – bidadari itu, ada selendang tu, aku ambil ah buat kenang – kenangan” (berjalan perlahan-lahan, menggelengkan kepala dan mengambil selendang)
        Bidadari – bidadari itu sedang asik menikmati kesegaran di air terjun Cagak Pring,sehingga parabidadari tidak sadar bahwa ada yang mengintip, dan mengambil salah satu selendang mereka.
Nenes                   :   “Udah dulu yuk mandinya, nanti kita dicari bopo.” (menatap Kunti dan Elis)
Elis                      :   “Oke.” (sambil menuju ke tempat peletakkan selendang mereka)
Kunti                     :   “Oh tidak, kemana ini kak selendangku, nanti kalau gag ketemu dimarahin bopo, dan aku ga bisa pulang, gimana ini kak?” (menangis)
Nenes                   :   “kakak juga ga lihat selendangmu Kunti, Elis apakah kamu melihat selendang Kunti?”
Elis                      :   “Tidak kak, ayok kita pulang sekarang, kerna hari telah sore.”
Nenes                   :   “Iya bagaimana dengan Kunti?” (cemas)
Elis                      :   “Kunti tidak bisa pulangkekayangan sebelum dia menemukan selendangnya, jadi lebih baik Kunti kita tinggal dulu, dari pada nanti kita kena marah sama bopo.”
Nenes                   :   “Iyajuga si, Kunti kak kembali kekayangan dulu ya? Kamu hati – hati disini.” (sambil berpikir dan melangkah untuk terbang kekayangan)
Elis                      :   “Dada Kunti.” (terbang meninggalkan Kunti)
Kunti                     :   “Kakak Jangan tinggalin Kunti” (menangis)
        Setelah Kunti di tinggal oleh Nenes dan Elis, Kunti hanya bisa menangis dan duduk terdiam di atas bebatuan.
        Beberapa menit kemudian muncul seorang pemuda menghampiri Kunti.
Paeng                   :   “Hai cantik, mengapa engkau di sini sendirian menangis?” (mendekati Kunti, menatapnya)
Kunti                     :   “Karena selendangku hilang.” (menunduk)
Paeng                   :   “Jangan menangis cantik, karena kesedihanmu adalah kesedihanku.”
Kunti                     :   “Siapa si kamu?” (membentak)
Paeng                   :   “Siapa sikamu, hai hai siapa kamu...”(berjoget dan menggoda Kunti)
Kunti                     :   “Ditanya koq malah joget – joget.”
Paeng                  :   “Perkenalkan saya Paeng, anaknya mbok Karsih.” (Menjabat tangan Kunti)
Kunti                    :   “oh, aku Kunti.”
Paeng                  :   “Sekarang kamu mau tinggal dimana neng?”
Kunti                    :   “I don’t know.”
Paeng                  :   “ooo... tinggal di rumah akang ajh neng.”
Kunti                    :   (Hanya diam)
Paeng                  :   “halo? Ada orangnya tidak?” (melambaikan tangan didepan muka Kunti)
Kunti                    :   “Ada kang, ya sudah terpaksa aku terima tawarannya.”
Paeng                  :   “hahahahaha....., bilang ajh mau, gak usah pake embel – embel terpaksa dong neng.” (tertawa)
Kunti                    :   “Gak usah banyak omong, cepet!”
Paeng                  :   “Ups, cepet apanya neng? Wah bahaya si eneng, hahah iya, yuk mari.” (menggandeng tangan Kunti)
Kunti                    :   “Apa’an sih pegang – pegang, udah sana jalan.” (melepaskan tangan Paeng)
        Akhirnya Kunti dan Paeng tiba di rumah Mbok Karsih ibu Paeng.
Paeng                   :   “Inilah istanaku.” (menunjukkan rumahnya)
Kunti                     :   “Gak salah ini? Rumah kayak gini di bilang istana?”
Paeng                   :   “Ya, ini memang istanaku, mak – emak anakmu datang membawa calon mantu.” (teriak – teriak memanggil mbok Karsih)
Kunti                     :   “Ih... enak ajh akang kalu bicara.”
Paeng                   :   (Hanya tersenyum menatap Kunti)
Mbok Karsih          :   “Ono opo to cah bagus? Iki sopo?”
Paeng                   :   “Niki calon mantune emak.: (menunjukkan Kunti)
Mbok Karsih          :   “tenanne le? Iki calon isterimu? Weleh – weleh ayu tenan.” (memandang Kunti)
Paeng                   :   “Mosok to mbok?”
Kunti                     :   “Bu...” (omongannya terputus)
Paeng                   :   “Inggih tenan mak, namine Kunti, begini mak, Kunti mau tak ajak tinggal dirumah kita, karena Kunti tidak punya rumah dan hanya hidup sebatang korek saja, eh salah mak maksud Paeng sebatang kara, angsal nopo mboten mak?”
Mbok Karsih          :   “He’eh le entok, rene nduk masuk, terus istirahat, emak tak masak dulu.”
Kunti                     :   “Iya mak, makasih.”
Paeng                   :   (hanya tersenyum gembira)
        Malam mulai tiba, terlihat Paeng dan Kunti duduk bersama dan bersenda gurau.
Paeng                   :   “Malam yang indah, seindah hatiku saat ini.”
Kunti                     :   “Emang kenapa dengan malam ini kangmas?”
Paeng                   :   Karena kau telah berada disisiku malam ini dinda.” (tersenyum)
Kunti                     :   “Ah masa si kangmas?” (tersipu malu)
Paeng                   :   “Mau bukti?”
Kunti                     :   “Iya tto.”
Paeng                   :   “Coba lihat bintang itu, bintang itu memancarkan cahaya yang begitu terang, seperti terangnya hatiku malam ini.” (melihat langit)
Kunti                     :   “Alah kangmas bisa saja.” (tersipu malu)
Paeng                   :   “Kunti, maukah dirimu menjadi pendamping hidupku?”
Kunti                     :   “Mengapa engakau memilih aku untuk menjadi pendampingmu?”
Paeng                   :   “Karena aku tlah jatuh cinta padamu.”
Kunti                     :   “Bisa saja kangmas.” (tersenyum)
Paeng                   :   “Hahahaha..., bagaimana cantik mau atau tidak?”
Kunti                     :   “Emm... gimana ya??? Ya deh aku mau.” (tersenyum)
Paeng                   :   “Benarkah dinda?” (kaget)
Kunti                     :   “Benar kangmas.”
Paeng                   :   “Sik asik sik asik kenal dirimu, sik asik sik asik dengan dirimu.” (berjoget)
Kunti                     :   “Kangmas, kangmas.” (menggelengkan kepala)
Paeng                   :   ‘Ya udah, sudah malam, saatnya tidur.”
Kunti                     :   “Ya kangmas.” (berdiri)
        Hari sudah larut malam mereka pun tertidur pulas. Keesokan harinya Paeng bersiap – siap untuk pergi memancing, beberapa menit kemudian warga berbondong -  bondong mendatangi rumah Mbok Karsih.
Inem(warga)         :   “Ini dia perempuan yang kita cari – cari, eh kamu dasar perempuan gag tau malu.” (mendorong Kunti)
Mbok Karsih          :   “Apa maksud perkataanmu Inem?”
Inem(warga)         :   “Anak sampeyan itu ternyata kumpul kebo, sama nih perempuan mak.”
Kunti                     :   “Maaf bapak – bapak, ibu – ibu ini hanya salah paham saja.”
Bagong(warga)     :   “salah paham bagaimana? Ini sudah jelas dan ada buktinya. Ayo cepat kita usir perempuan ini dari kampung kita!” (menarik Kunti)
Kunti                     :   “Auuu... Lepaskan saya... maaaaaak, tolooong!”
Mbok Karsih          :   “Berhenti – berhenti, sebentar saya akan menjelaskan dulu ini hanya salah paham saja, lepaskan Kunti!”
Bagong(warga)     : “Baiklah kami akan dengarkan penjelasan sampeyan mak.” (melepaskan tangan Kunti)
Mbok Karsih          :   “Begini, mengapa saya memperbolehkan gadis ini tinggal disini, karena dia tidak punya tempat tinggal dan hanya hidup sebatang kara saja dan sekaligus si Kunti ini calon isterinya Paeng.”
Bagong(warga)     :   “Gimana ini?” (bertanya kepada warga lain)
Inem dan warga    :   “Ya sudah tidak apa – apa.”
Bagong(warga)     :   “Oke, kami memperbolehkan gadis ini tinggal disini, tetapi ada syaratnya.”
Kunti                     :   “Apa syaratnya?”
Bagong(warga)     :   ”Syaratnya di minggu ini kalian harus sudah menikah.”
        Tiba – tiba Paeng yang mendengar kabar yang sedang terjadi dirumahnya, akhirnya Paeng langsung pulang menuju rumah, dan Paeng mendengar percakapan warga dengan Kunti dan Mbok Karsih.
Paeng                   :   “Baiklah, saya dan Kunti akan menikah diminggu ini.” (berjalan menuju kerumunan)
Bagong(warga)     : “Baik, saya pegang omonganmu Paeng, ayo bubar semuanya.”
Paeng                   :   “Hush hush hush sana pergi jauh!”
        Dua hari kemudian Paeng dan Kunti melangsungkan pernikahannya, tanpa ada pesta – pesta. Beberapa minggu kemudian setelah pernikahan dilangsungkan, Kunti menanyakan keberadaan selendangnya kepada Paeng.
Kunti                     :   “Kangmas apakah saya boleh menanyakan sesuatu?”
Paeng                   :   “Tentu boleh dinda, emang mau tanya apa?”
Kunti                     :   “Gini kangmas, sudah lama dinda memendam pertanyaan ini, saat pertama kita bertemu aku sudah pernah bilang padamu kalau diriku telah kehilangan selendang dan sekarang aku ingin mencarinya lagi. Apakah kangmas tau dimana selendangku?”
Paeng                   :   “emmm... kangmas tidak tau dinda.” (gugup)
Kunti                     :   “Kenapa sepertinya kangmas ketakutan gitu?”
Paeng                   :   “Iya.. kangmas takut, jika ditinggalkan dinda sendiri.”
Kunti                     :   “Oh, ya sudah kangmas aku masak dulu.” (tersenyum)
Paeng                   :   “Iya dinda, yang enak ya masaknya.”
        Ketika Kunti akan memasak nasi, ia bingung dimana berasnya, Kunti pun membuka – buka dunak yang ada di dapur.
Kunti                     :   “Dimana si berasnya? Huft. Haa itu kan selendangku.” (sangat terkejut dan menuju ke tempat Paeng)
Paeng                   :   “Mengapa engkau menangis dinda?”
Kunti                     :   “Kau tega kangmas, mengapa engkau mengambil selendangku, aku benci kamu kangmas!” (menuju ke depan rumah meninggalkan Paeng)
Paeng                   :   “Dinda maafkan kangmas, dindaaaa..., dinda jangan pergi, kangmas sayang dan cinta dinda.” (menangis)
        Kunti pun pergi meninggalkan Paeng, karena dia begitu kecewa, akhirnya Kunti kembali kekayangan, tetapi Kunti mencintai Paeng. Beberapa hari kemudian Kunti kembali lagi dikehidupan Paeng.
Mbok Karsih          :   “Le, mbok yo mangan sek, ndak loro mengko le.” (membujuk Paeng)
Paeng                   :   “Aku rak napsu mangan mak, aku geleme Kunti neng kene ngancani aku.” (melamun)
Mbok Karsih          :   “Sabar yo le.” (menepuk pundak Paeng)
        Mbok Karsih pun lalu meninggalkan Paeng sendirian dan Mbok Karsih pergi ke halaman rumah untuk menyapu halaman rumah yang kotor. Pada saat menyapu tampak Kunti yang berada di halaman rumah Mbok Karsih.
Mbok Karsih          :   “Kunti!” (kaget)
Kunti                     :   “Iya mak.” (mencium tangan Mbok Karsih)
Mbok Karsih          :   “Ya allah cah ayu, akhirnya kamu kesini, kae lho Paeng orak gelem mangan, perkoro kuwe lungo, wes ayo masuk.” (menggandeng Kunti)
Kunti                     :   “Beneran mak?”
Mbok Karsih          :   “Le, tole iki sopo seng teko, reneo!”
Paeng                   :   “Ono opo tto mak, (melihat kearah Kunti) akhirnya kamu kembali lagi kesini, kangmas janji akan membuat pesta kedatangan dinda.”
Kunti                     :   “Iya kangmas, dinda kembali karena dinda sayang dan cinta kepada kengmas.”
Paeng                   :   “Hore....”
Mbok Karsih          :   “(tersenyum)
        Keesokkan harinya pesta pun dirayakan dirumah Paeng, dan para undangan pun berdatangan. Akhirnya Paeng dan Kunti hidup bahagia, pastinya Mbok Karsih juga ikut bahagia.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo