Sabtu, 10 November 2012

Puisi Balada

Perasaan

Awal kita berkenalan
ku trima sms darimu
dan ku membacanya
dan ku bertanya, ini siapa
dan kau jawab 
aku Setiawan
Ku teringat akan cerita teman sebangku ku
bahwa nama itu adalah orang pintar
pintar dalam dunia paskibra
sungguh ku amat senang
ketika kau terkagum denganku
hal yang sangat membanggakan diriku
di cintai oleh orang pintar
ku merasa senang saat menerima sms mu
dan semakin lama kita berkenalan
kita pun menjadi akrab
menjalanin sebuah kegiatan bersama
dan waktu itu
ku merasakan cemburu
karna kau bersama wanita lain
hati ini teriris iris
tak ku sangka kau sembuhkan luka ini
akhirnya kau nyatakan cintamu untukku
aku pun menerimanya dengat amat senang
namun 
perkenalan yang sederhana
 cinta kasih yang tlah kita jalani
akhirnya berakhir
berakhir
hal inilah yang sangat membuatku merasa rapuh
rapuh
kapan kau kembali untukku kasih
kapan?
akankah kau hadir untuk menjemput cintamu di hatiku lagi?
semoga suatu saat kau kembali untuk hati ini kasih 

PEDIH

Di saat ku coba tuk pergi darimu
Ku harap
Ku dapat setegar karang
Yang tak akan pernah hilang
Hilang di terjang ombak
Namun aku salah,
Ku tak seperti karang
Ku mengerti
Ku menyadari bahwa ku sangat membutuhkanmu kasih
Sangat membutuhkanmu,
Ku berusaha menjaga rasa ini untukmu
Tapi sayang
Kau masih sama seperti dulu kala
Tak pernah mengkhawatirkanku
Mungkin ku tak pantas dapat cintamu kasih
Sungguh kejam cinta ini.
Ku menangis
Merenung hanya seorang diri
Dan akhirnya ku frustasi,
Kenapa cinta ini membunuhku????????????? 

Terlalu Sakit

Waktu terus berputar
Hari selalu berganti
Bulan selalu berganti
Begitu juga dengan minggu
 Alangkah indah ku rasa
Saat bersamamu adalah sebuah impian untukku
Tapi mengapa luka yang kau beri?
Aku mencintai kamu karna aku percaya 
aku percaya akan dirimu
Tapi mengapa
Mengapa kau slalu goreskan luka ini
Kau beri aku harapan
Kau beri aku penerangan
Namun begitu saja
Kau beri hujan
Kau beri duri
Duri yang teramat tajam
Hingga luka ini tak dapat hilang
Andaikan kau jadi diri ini
Diri ini yang teramat rapuh
Mungkin kau akan lebih berhati - hati tuk menjaga hati ini
Cinta ini teramat besar untukmu
Ntah cinta apa ini

KECEWA

Ku tak mengerti arti cinta yang sesungguhnya
Oh cinta
Goresan ini begitu dalam
Hinggaku lemah terjatuh
 Dapatkah kau cukupkan siksa ini
Aku mencintaimu dengan tulus
Namun hanya luka yang kau beri
Kau tak pernah memandang usahaku
Kau tak pernah menghargaiku
Salahku apa padamu?
Teramat bencikah kamu terhadapku?
Hingga kau tak perduli akan rasa ini?
Kau hadir di hidupku
Kau hancurkan duniaku
kau bagai penjajah dalam hidupku
Tak puaskah kau dengan semua deritaku?
Tak puaskah kau melihatku meneteskan air mata?
Apa yang kau harap?
Tak ku sangka
pangeran hatiku adalah penjajah hatiku.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

cucok

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo